Sabtu, 27 Agustus 2011

Menembus batas

Suatu malam hati saya tersentak,melihat pemandangan yang tidak biasa di depan mata.Sambil mengendarai motor saya terus memperhatikan hal luar biasa tsb. Seorang pria yg (mohon maaf) berkaki satu atau buntung mengendarai sepeda motor supra x 125 dengan kecepatan 60-70 km/jam.Sama seperti saya (yang normal dan berkaki dua) kalau lagi mengendarai motor akrab dengan kecepatan tsb. Sekilas saya berpikir bahwa hal tsb tidak mungkin utk dilakukan karena selayaknya motor dikendarai dengan dua kaki, satu untuk mengoper gigi dan yang lainnya untuk menginjak rem belakang atau menjadi tumpuan  pada saat kita berhenti dilampu merah dan menghadapi kemacetan. Bagaimana bisa dengan     satu kaki mengendarai sepeda motor yang notabene membutuhkan dua kaki untuk mengendarainya?? Motor tsb sudah di modifikasi sedemikian rupa,dengan penambahan roda dan tangkai persneling sebagai alat bantu untuk mengoper gigi kecepatan.
Sejenak saya berpikir sebelum akhirnya saya mengambil kesimpulan  bahwa manusia adalah mahluk lemah yang penuh dengan keterbatasan. Ketiha gelap gulita datang kita kita tak dapat melakukan aktifitas, namun dgn ahal pikiran kita mempunyai daya, cipta, dan karsa untuk menebus keterbatasan itu. Yah...manusia dapat menciptakan pesawat untuk terbang kemanapun ketika ia tidak mempunyai sayap. Kita juga dapat menciptakan lampu untuk menembus gelapnya malam sehingga kita dapat melakukan aktifitas seperti siang hari atau kita dapat menggapai bulan ketika hal itu terasa tidak mungkin dan tidak masuk akal beberapa abad yang lalu.Karena itulah berbanggalah kamu karena telah terpilih menjadi sang penembus batas.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar